Rutin Menimbang Berat Badan Anak, Upaya Deteksi Dini Gizi Kurang
Kenaikan berat badan sesuai grafik pertumbuhan menjadi salah satu parameter status gizi dan kesehatan buah hati Anda. Memantau berat badan Si Kecil dapat menjadi langkah awal untuk mendeteksi dini masalah kekurangan gizi, agar tidak terlambat mendapatkan penanganan yang tepat.
Berat badan kurang pada si Kecil terjadi ketika berat badan berada di bawah rata-rata dibandingkan dengan tinggi badan serta usianya. Hal itu menjadi pertanda Si Kecil mengalami kurang gizi. Kondisi tersebut bisa berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh, sehingga Si Kecil rawan mengalami penyakit infeksi, serta dapat mengalami gangguan tumbuh kembang di masa depan, kekurangan energi atau cepat merasa lelah, risiko tulang yang lebih rapuh, hingga gangguan pada kesuburan.
Melakukan pemantauan berat badan Si Kecil sangat penting dilakukan untuk:
Setiap anak harus memiliki KMS guna memantau pertumbuhannya. Tiap kali penimbangan berat badan anak harus ditandai dengan mencantumkan titik pada KMS dan setiap titik dihubungkan sehingga membentuk sebuah garis yang menunjukkan kondisi pertumbuhan Si Kecil. Jika garis naik mengikuti garis pertumbuhan, maka pertumbuhan anak baik. Jika garis datar atau bahkan menurun berarti pertanda anak harus mendapat penanganan lebih lanjut oleh puskesmas atau pun dokter.
Setiap bulan berat badan Si Kecil harus meningkat mengikuti garis pertumbuhan, jika tidak meningkat dua bulan berturut-turut, berarti si Kecil mungkin mengalami gangguan pertumbuhan dan Anda perlu waspada terhadap faktor penyebab serta dampak buruknya bagi kesehatan Si Kecil.
Selain dengan kartu KMS, Anda juga bisa mengakses www.cekberatanak.id untuk mengetahui apakah berat badan anak sudah optimal sesuai dengan umur dan juga tinggi badannya. Anda cukup memasukkan data-data si Kecil berupa berat badan, tanggal lahir, dan juga tinggi badan anak untuk melihat tumbuh kembang si Kecil.
Berat badan kurang pada si Kecil terjadi ketika berat badan berada di bawah rata-rata dibandingkan dengan tinggi badan serta usianya. Hal itu menjadi pertanda Si Kecil mengalami kurang gizi. Kondisi tersebut bisa berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh, sehingga Si Kecil rawan mengalami penyakit infeksi, serta dapat mengalami gangguan tumbuh kembang di masa depan, kekurangan energi atau cepat merasa lelah, risiko tulang yang lebih rapuh, hingga gangguan pada kesuburan.
Melakukan pemantauan berat badan Si Kecil sangat penting dilakukan untuk:
- Mendeteksi gangguan dan penyimpangan tumbuh kembang anak sejak dini agar mendapat tindak lanjut dengan cepat dan tepat.
- Mencegah kekurangan gizi atau gizi buruk pada anak.
- Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
- Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi.
- Mendapatkan penyuluhan gizi.
Setiap anak harus memiliki KMS guna memantau pertumbuhannya. Tiap kali penimbangan berat badan anak harus ditandai dengan mencantumkan titik pada KMS dan setiap titik dihubungkan sehingga membentuk sebuah garis yang menunjukkan kondisi pertumbuhan Si Kecil. Jika garis naik mengikuti garis pertumbuhan, maka pertumbuhan anak baik. Jika garis datar atau bahkan menurun berarti pertanda anak harus mendapat penanganan lebih lanjut oleh puskesmas atau pun dokter.
Setiap bulan berat badan Si Kecil harus meningkat mengikuti garis pertumbuhan, jika tidak meningkat dua bulan berturut-turut, berarti si Kecil mungkin mengalami gangguan pertumbuhan dan Anda perlu waspada terhadap faktor penyebab serta dampak buruknya bagi kesehatan Si Kecil.
Selain dengan kartu KMS, Anda juga bisa mengakses www.cekberatanak.id untuk mengetahui apakah berat badan anak sudah optimal sesuai dengan umur dan juga tinggi badannya. Anda cukup memasukkan data-data si Kecil berupa berat badan, tanggal lahir, dan juga tinggi badan anak untuk melihat tumbuh kembang si Kecil.
0 Response to "Rutin Menimbang Berat Badan Anak, Upaya Deteksi Dini Gizi Kurang"
Post a Comment